Created by : Putri Ayu Miastutik
Menjadi anak kos memang ada suka dan
dukanya tersendiri. Jauh dari orang tua dan saudara harus menjadikannya sosok
yang mandiri. Berikut ini adalah fakta-fakta tentang anak kos :
1.
Rindu
rumah (homesick)
Penyakit pertama
yang dialami seseorang ketika baru pertama kos adalah selalu teringat rumah.
Terbayang suasana rumah, nyamannya kamar, bantal dan guling yang selalu
menemani. Sering pula anak kos didera rindu akan masakan ibunya. Masakan ibu
adalah masakan yang khas karena dibuat dengan setulus hati dengan cinta dan
kasih sayang. Hidangan apapun yang tersaji di meja makan pasti terasa lezat dan
selalu membuat ketagihan. Selain masakan ibu dan suasana rumah, hal lain yang
dirindukan oleh anak kos adalah canda tawa dengan saudara. Keisengan dan
kejahilan dari saudara kandung sering kali membuat anak kos sedih. Sedih karena
terpisah jauh. Yang bisa dilakukan anak kos hanyalah menghubungi lewat telepon
dan menunggu sampai waktu libur tiba untuk bisa kembali menikmati saat-saat
berkumpul bersama keluarga.
2.
Semua
hal dikerjakan sendiri (mandiri)
Bagi anak kos,
pekerjaan sehari-hari seperti mencuci baju, menyetrika atau memasak harus
dikerjakan sendiri. Kegiatan-kegiatan tersebut sudah menjadi rutinitas bagi
anak kos. Ketika badan sudah lelah karena beraktifitas seharian dan cucian
menumpuk, maka mau tidak mau tetap harus dikerjakan. Karena biasanya mereka lebih
memilih untuk mencuci pakaian mereka sendiri daripada laundry. Daripada uangnya digunakan untuk laundry, biasanya mereka lebih memilih menyimpannya untuk keperluan
lain. Dengan begini mereka telah belajar untuk hidup mandiri.
3.
Pola
makan tidak teratur
Pola makan anak
kos sering kali tidak teratur. Terkadang mereka makan sehari dua kali bahkan
tak jarang pula ada yang makan sehari sekali. Ada beberapa alasan mengapa pola
makan mereka tidak teratur diantaranya karena malas makan, malas untuk memasak,
tidak adanya ‘alarm’ yang mengingatkan waktu makan, bingung mau makan apa,
bosan dengan makanan yang itu-itu saja dan karena menghemat uang untuk
keperluan lain jadi mereka lebih memilih mengurangi jatah makan. Anak kos cenderung ogah-ogahan dan susah untuk
beranjak dari kasur jika bukan karena kuliah atau ada kegiatan yang mendesak.
Malas untuk kemana mana dan serasa ingin dimanjakan. Untuk makan pun biasanya
malas untuk pergi ke tempat warung makan. Dan pada akhirnya mereka lebih
memilih untuk tidak makan.
4.
Harus
pandai mengatur keuangan (hemat)
Anak
kos dituntut harus bisa mengatur keuangan mereka, melihat kondisi keuangan yang
mereka terima adalah berkala setiap bulan. Mereka harus pandai memilah mana
barang yang dibutuhkan dan mana barang yang tidak dibutuhkan. Sebisa mungkin
mereka harus bisa menabung untuk keperluan yang tidak terduga, apalagi kalau
sudah akhir bulan. Biasanya mereka banyak menghabiskan banyak uang ketika awal
bulan dan minim uang ketika akhir bulan. Jika
keadaan ekonominya benar-benar sekarat, dompet tipis, tabungan kosong dan stok
makanan habis, maka dalam keadaan yang
seperti ini sisi agamis anak kos muncul, yaitu puasa. Hitung-hitung ibadah
sambil menunggu kiriman dari orang tua. Kalau sudah mendapat uang kiriman dari
orang tuanya maka puasanya stop. Untuk
itu supaya tidak perlu sampe puasa atau kelaparan maka menghemat pengeluaran
adalah solusi yang harus dilakukan.
5.
Sering
pulang lewat jam malam
Tak
bisa dipungkiri sebagian besar anak kos pernah melanggar peraturan-peraturan
yang telah disepakati sebelumnya. Dilarang pulang melebihi jam 22.00 tetapi
masih saja dilanggar. Hal ini karena anak
kos jauh dari pengawasan orang tua, maka tak jarang mereka pulang lewat dari
jam malam. Biasanya mereka lupa waktu karena aktif dalam kegiatan organisasi,
mengerjakan tugas atau hanya sekedar nongkrong dengan teman-temannya. Tidak
adanya pengawasan inilah yang menjadikan anak kos harus pandai-pandai dalam
menjaga dirinya dari pergaulan bebas yang menjerumuskan. Jadi sebagai anak kos
yang baik, sudah seharusnya mereka bisa membedakan mana hal yang baik dan mana
hal yang buruk untuk tidak dilakukan.
6.
Selalu
berburu barang-barang murah
Awal
bulan adalah masa-masa yang indah bagi anak kos. Ini dikarenakan pada awal
bulan para anak kos menerima uang jatah bulanan dari orang tuanya. Namun bagi
seorang anak yang memiliki sifat boros tentu saja uang tersebut tidak mampu
bertahan hingga akhir bulan, dan menyebabkan ia akan ‘puasa’ pada akhir bulan. Untuk
menghemat pengeluaran, biasanya anak kos sering kali berburu barang-barang
dengan harga murah. Jika ada barang diskon, maka sudah pasti itu menjadi
incaran para anak kos. Anak kos biasanya berbelanja bulanan untuk keperluan
mandi, keperluan makan dan keperluan sehari-hari lainnya. Dengan berbelanja
murah maka jatah uang belanja mereka bisa disisihkan untuk ditabung.
7.
Budaya
mengantri
Semuanya serba antri.
Mulai dari menyetrika baju, mencuci baju, menjemur baju, hingga antri ke kamar
mandi. Akan tetapi, hal itu justru menambah suatu keindahan tersendiri dalam
kehidupan anak kos, melaui budaya antri tersebut, seorang anak kos belajar
menghargai orang lain, memanfaatkan waktu sebaik mungkin, menjadi pribadi yang
cakap dan cekatan (karena harus adu kecepatan dalam segala hal) dan tentu saja
belajar menghargai waktu. Terbatasnya fasilitas yang ada di kos, menjadikan
anak kos harus saling berbagi dan saling mengantri untuk memakai fasilitas
tersebut. Mereka harus mengantri untuk bisa bergiliran memakai fasilitas
tersebut. Untuk mengatasi hal itu, ada diantara mereka yang membuat jadwal
bergilir untuk memakai fasilitas tersebut. Dengan demikian mereka bisa
mengantri dengan tertib tanpa harus berebut.
Judul : 7 Fakta Tentang Anak Kos
Deskripsi : Created by : Putri Ayu Miastutik E-mail : putry.yrtup@gmail.com Menjadi anak kos memang ada suka dan dukanya tersendiri. ...