Belum ada film yang buat ane nonton tertawa dari awal sampai akhir, begini. Suara tersebut yang kami dengar saat film ini selesai diputar hari ini, Rabu (29/1) sore. Jadi penasarankan, seperti apa film ini?
Seru, kocak, dan sangat menghibur adalah pengalaman kami saat nonton film Comic 8. Bahkan kursi penonton lebih banyak daripada film-film Indonesia sebelumnya. Film ini mampu menjaring penonton yang haus akan hiburan dengan gaya yang berbeda seperti biasanya.
ente yang belum nonton film ini sebaiknya buru-buru menjadwalkan pergi ke bioskop. Selain menawarkan entertaint, film ini memiliki kekuatan cerita yang mumpuni dan bahkan tidak mudah ketebak seperti apa jalannya cerita sebenarnya.
Untuk genre film ini sendiri, Comic 8 yang disutradarai Anggy Umbara ini mengambil tema action komedi. Selain tawa yang membuat ente tetap melek, aksi perang-perangan dihadirkan dengan cara cerdas meski tidak realistis. Isu-isu yang trend pun menjadi bumbunya sendiri.
Diajak tertawa terbahak-bahak
Tidak salah, jika kami menganggap film ini adalah film terbaik bergenre komedi diawal tahun 2014*semoga penontonnya penuh.
Sebagai penggemar stand up comedy yang buming beberapa tahunan belakangan nama-nama comic nasional yang ada disini pastilah membuat film ini terlihat segar meski akting mereka masih terus diasah.
Sebut saja ke-8 comic berikut mulai dari Mongol, Mudy Taylor, Ernest Prakasa, Kemal Palevi, Bintang Timur, Babe Cabita, Fico Fachriza, dan Arie Kriting, adalah jaminan seger melihat akting mereka yang memang ditakdirkan harus masuk dunia akting.
Melihat mereka, Indonesia sepertinya tidak akan kehabisan pemain film komedian jika melihat peran mereka yang ditunjang juga dengan kehadiran Indro Warkop DKI selama 105 menit.
Kaya fitur, malah lebih mirip film mama cake
Ibarat makanan 4 sehat 5 sempurna, film comic 8 sangatlah lengkap. Apalagi ditambah fitur-fitur mumpuni semacam animasi, kartun dan gaya pengambilan gambar yang memiliki sudut pandang dari segala arah, film ini layak diberi apresiasi.
Inilah ciri khas produksi dari Falcon. Kami jadi ingat dengan film yang hampir sama dan nama produksi terkait yang persis betul, yaitu Mama Cake.
Perpaduan yang sengaja diciptakan ini memang menambah kaya fitur untuk sebuah film bergenre komedi. Pokoknya benar-benar entertaint, deh.
Cerita yang diputar-putar
Film ini sudah lucu *abis (gelak tawa penonton sampai akhir) dan tidak lucu jika film ini tidak diimbangi cerita yang menarik. Beruntungnya, sutradara memahami perkembangan film Indonesia yang tidak mungkin menghadirkan film bercerita yang sangat datar.
Seakan terobsesi dengan jumlah penonton film Kapal Van der Wijk yang terus meningkat, film comic 8 pun ingin digadang-gadang menjadi film terlaris diawal tahun 2014.
Penekatan ini tentu seakan menjadi dasar cerita film ini tidak sembarang dibuat. Kami dan penonton lain benar-benar dibuat memahami film ini hingga akhir. Karena setiap bagian memiliki cerita yang disambungkan antara yang sudah terjadi dengan yang sebelumnya. Atau istilahnya sukar ditebak.
Film yang dicari pasar
Selain film yang diangkat dari novel masih punya nilai jual, termasuk hantu yang punya kisah nyata, film Comic 8 menurut kami termasuk film yang memiliki orientasi penggemar. Apalagi kalau bukan stand up comedy.
Seperti hari pertama tayang di bioskop Semarang, film ini ditonton warga stand up dengan langsung memboking 40 tiket. Wah, mereka membuat ruangan teater sangat ramai.
Kesimpulan
Film Comic 8 murni film yang menghibur. seperti kata om Indro, tertawalah sebelum tertawa itu dilarang. Hadirnya Indro Warkop seolah menempatkan personil warkop DKI sebagai tolak ukur komedi di Indonesia.
Tidak ada unsur edukasi atau memotivasi, film berdurasi 105 menit ini, ditopang oleh Nikita Mirzani yang membuat melek mata dari awal sampai akhir. Humor cerdas ala stand up dan isu-isu yang menjadi tren pun tak luput dibahas.
Gaya slow motion saat baku tembak menjadi daya pikat selain melihat akting para comic yang untuk pertama kalinya bermain dalam satu film.
Untuk ceritanya sendiri, film ini semacam misi layaknya film-film polisi. Adegan jebak menjebak mengingatkan kami beberapa film Asia yang pernah kami tonton.
Terakhir, film ini sangat kami rekomendasikan ditonton akhir pekan ini. Lucu, seru dan menghibur.
Gambar: Google