Disutradarai
oleh Jon M. Chu yang menggantikan sutradara di seri sebelumnya, Stephen Sommers
– atas naskah cerita yang ditulis oleh Rhett Reese dan Paul Wernick
(Zombieland, 2009), G.I. Joe: Retaliation berkisah pada latar
belakang waktu beberapa bulan setelah deretan kejadian yang digambarkan
pada G.I. Joe: The Rise of Cobra (2009). Kini, G.I. Joe dipimpin oleh
Duke (Channing Tatum) yang mengendalikan pasukan tersebut bersama sahabatnya,
Roadblock (Dwayne Johnson), serta beberapa prajurit terlatih seperti Flint
(D.J. Cotrona) dan Lady Jaye (Adrianne Palicki). Oleh pemerintah Amerika
Serikat, G.I. Joe terus dipercaya sebagai pasukan penjaga perdamaian yang
selalu dapat diandalkan untuk melakukan tugas-tugas negara. Namun, sebuah
pengkhianatan besar siap untuk menghancurkan mereka.
Dengan
mengambil wujud sebagai Presiden Amerika Serikat (Jonathan Pryce), musuh
bebuyutan pasukan G.I. Joe, Zartan (Arnold Vosloo), menuduh pasukan tersebut
sebagai pengkhianat dan bahwa mereka telah menuri perlengkapan senjata nuklir
milik negara Pakistan. Tidak cukup sampai disitu, Zartan juga memerintahkan
agar seluruh pasukan G.I. Joe dimusnahkan keberadaannya. Dengan bantuan Firefly
(Ray Stevenson), Zartan kemudian membebaskan Cobra Commander dan mulai menyusun
rencana untuk merebut kekuasaan dunia. Layaknya tindakan yang diambil oleh
setiap pahlawan, kelompok G.I. Joe jelas tidak akan menyerah begitu saja.
Mengumpulkan bala bantuan dari orang-orang kepercayaan mereka, pasukan G.I. Joe
mulai melakukan perlawanan terhadap Cobra Commander sekaligus berusaha untuk
memulihkan nama baik mereka.
Trailer G.I. Joe: Retaliation
Sejujurnya…
tidak banyak yang dapat diungkapkan dari jalan penceritaan G.I. Joe:
Retaliation. Well… memang benar,G.I. Joe: Retaliation mungkin
hanyalah sebuah film aksi yang seharusnya tidak diharapkan untuk menghantarkan
lebih dari sekedar deretan adegan aksi yang bernuansa kekerasan dan dipenuhi
darah. Sayangnya… bahkan jika dinilai hanya dari sekedar penampilan adegan aksi
dan kekerasan, G.I. Joe: Retaliation gagal untuk menyajikan sesuatu
yang baru maupun menarik kepada penontonnya. Benar bahwa G.I. Joe:
Retaliation mampu menghadirkan adegan aksi yang lebih banyak dan jauh
lebih spektakuler daripada G.I. Joe: The Rise of Cobra. Namun pengolahan
Jon M. Chu terhadap adegan-adegan yang seharusnya menjadi sajian utama G.I.
Joe: Retaliation tersebut terasa begitu datar dan monoton.
Selain
lemah dari sisi pembangunan dialog serta plot penceritaan, naskah cerita arahan
Rhett Reese dan Paul Wernick juga gagal memberikan penggalian yang kuat
terhadap karakter-karakter yang hadir dalam jalan cerita film ini. Berbeda
dengan seri terdahulu yang menghabiskan cukup banyak waktu untuk memperkenalkan
setiap karakter, G.I. Joe: Retaliation terkesan hanya sembarang
menghadirkan deretan karakter di dalam jalan cerita tanpa pernah sekalipun
berminat untuk menyajikan latar belakang maupun informasi yang lebih mendalam
tentang karakter tersebut. Lihat bagaimana karakter Lady Jaye dan Flint yang
memiliki porsi penceritaan yang lumayan namun tidak pernah mendapatkan
penggalian karakter yang kuat. Lebih parah lagi, karakter-karakter seperti
Snake Eyes, Jinx dan Storm Shadow justru selalu terasa membingungkan
kehadirannya. Tak heran jika tidak ada satupun karakter dalam film ini yang
mampu membuat penonton merasa terikat dan peduli pada perkembangan kisah
mereka.
Karakter-karakter
yang dangkal jelas memberikan batasan yang cukup kuat bagi para jajaran pemeran
film ini untuk mampu menghidupkan karakter yang mereka perankan. Pun begitu,
harus diakui bahwa nama-nama seperti Adrienne Palicki, D.J. Cotrona dan Ray
Stevenson mampu memberikan penampilan yang menyegarkan disamping penampilan
Dwayne Johnson yang, seperti biasa, terlihat begitu kuat ketika berada dalam
jalur cerita film yang bernuansa aksi. Sementara itu, Bruce Willis sepertinya
hadir hanya untuk memberikan warna tambahan bagi jalan cerita film ini –
meskipun tidak pernah terasa esensial. Tidak buruk, khususnya jika dibandingkan
dengan penampilan RZA yang justru terasa sebagai guyonan kehadirannya. Kualitas
tata produksi film ini juga tidak mengecewakan. Setidaknya G.I. Joe:
Retaliation masih mampu menyajikan pengalaman audio visual yang lumayan
unggul dalam upaya untuk meningkatkan intensitas ketegangan cerita yang
terlanjur berjalan datar semenjak awal.
Pernyataan
bahwa G.I. Joe: Retaliation adalah sebuah film aksi yang memang
dikemas murni sebagai hiburan belaka jelas bukanlah sebuah alasan yang dapat
diajukan atas mengapa film ini hadir dalam kualitas penceritaan yang begitu
menyedihkan. Naskah cerita arahan Rhett Reese dan Paul Wernick terasa bagaikan
sebuah rangkaian plot cerita aksi medioker yang gagal untuk dikembangkan
menjadi presentasi kisah yang menarik. G.I. Joe: Retaliation semakin
terasa lemah berkat ketidakmampuan Jon M. Chu untuk menghadirkan ritme
penceritaan yang lebih kuat dengan dukungan adegan aksi yang jauh dari kesan
spektakuler. Beberapa penampilan pemeran dan tampilan visual film ini mungkin
masih mampu menghibur, namun secara keseluruhan, G.I. Joe:
Retaliation terasa bagaikan sebuah perjalanan panjang yang begitu membosankan.
Director: Jon
M. Chu
Writers:
Rhett Reese, Paul Wernick
Stars:
Dwayne Johnson, Byung-hun Lee, Adrianne Palicki
Category:
Action, Adventure
Judul : Review Film G.I. Joe: Retaliation (2013)
Deskripsi : Disutradarai oleh Jon M. Chu yang menggantikan sutradara di seri sebelumnya, Stephen Sommers – atas naskah cerita yang ditulis oleh Rh...